I. JUDUL PENELITIAN
MODEL / POLA PELAKSANAAN /IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah suatu hal yangsangat didambakan oleh siapa saja, baik oleh anak, remaja, maupun orang tua. Demiterciptanya pendidikan yang dicita-citakan diperlukan suatu kedisiplinan yangtinggi dari semua pihak yang berkecimpung di dalamnya. Dikatakan bahwa, “Disiplinadalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhiterhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karenamengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut”[1].Dikatakan juga bahwa, “Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akanpengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga danwarga negara yang baik”.[2]Dikatakan bahwa, “Manusia dituntut untukmampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secara berdisiplin, sesuaidengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertibdalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek,akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan denganlingkungan sekitar”.[3]Dikatakan bahwa, “Sikap disiplin yangdilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakanuntuk memenuhi nilai-nilai tertentu”.[4] Dikatakan bahwa, “Disiplin merupakanfaktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplin bukan hanya terbatassoal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain”.[5] Dikatakan bahwa, “Disiplin adalah belajardan latihan. Orang yang sukses dalam bidang apapun__apalagi dalam seni beladiri__ dan bisa menjadi yang terbaikatau terhebat , selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplinyang lebih keras dari apa saja yang dibebankan oleh orang lain”.[6] Dikatakan bahwa, “Disiplin sebagaialat pendidikan berarti segala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan”.[7] Dikatakan bahwa, “Disiplin dan kegiatanbelajar mengajar diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatursedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupunanak didik dengan sadar”.[8]
Namun kenyataan yang dihadapi lain dariyang diharapkan. Disiplintidak selalu bisa ditegakkan dalam praktek di lapangan. Banyak masalah-masalahyang dihadapi peserta didik terkait dengan soal disiplin. Berdasarkan data di lapangan yaitu : Darihasil pengamatan saya pada hari Selasa tanggal 15 April 2008, di kelas TB. E Jurusan Tarbiyah PAI STAINPonorogo, jam 10.30-12.00 WIB, ditemukan ada tiga mahasiswa terlambat mengumpulkantugas Mata Kuliah Fiqih Keluarga. Darihasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 14 April 2008, di kelas TB. EJurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-09.00 WIB, ditemukan ada limamahasiswa terlambat masuk kuliah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Darihasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2008, di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-12.30 WIB, ditemukan ada 10 mahasiswa tidak masuk kuliah jam ke-1, ke-2 dan ke-3,Mata kuliah Psikologi Perkembangan, Metode Penelitian Pendidikan dan BimbinganDan Penyuluhan. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebag pelanggaran terhadapdisiplin dalam pendidikan.
Ketidak disiplinan mahasiswa tersebutterjadi atas beberapa sebab, antara lain: sumber belajar yang kurang lengkap,dana yang kurang menunjang, media yang sangat terbatas, dan lain-lain. Dan dapat diambil suatu pertanyaan “Apa yangdilakukan oleh pihak-pihak STAIN ponorogo dalam meningkatkan kedisiplinanmahasiswa TB. E ketikamengikuti perkuliahan?”. Realitas ini sangat penting untuk diteliti.
Untuk itu penelitian ini diangkat untukmengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan hasil penjajagan awal dilapangan pada hari Senin tanggal 14 April 2008, jam 07.30-09.00 WIB, hariSelasa tanggal 15 April 2008, jam 10.30-12.00 WIB, hari Senin tanggal 25Agustus 2008, jam 07.30-12.30 WIB, telah ditemukan :
1. Dosen melakukanpenertiban absensi selama pembelajaran di kelas setelah selesai pembelajaran.
2. Kosma memberikankoordinasi konsultasi kepada semua mahasiswa TB.E setelah perkuliahan, diserambi masjid kampus setelah selesai pembelajaran.
3. Orang tua melakukanbimbingan belajar kepada anak-anaknya (mahasiswa) sebelum dan sesudah kegiatanpembelajaran di rumah.
4. Teman sekelas /sejawat melakukan kegiatan mengerjakan tugas bersama-sama di kos.
5. Bimbingankemahasiswaan melakukan kegiatan workshop dan OSMA kepada mahasiswa dalamrangka peningkatan kedisiplinan di aula pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya, berangkat darihasil temuan tersebut di atas , maka proposal penelitian ini kami beri judul “MODEL/ POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN”.
III. FOKUS PENELITIAN
Adapunfokus pada penelitian ini adalah :
MODEL / POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASIABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM PROSESPEMBELAJARAN yang meliputi : (1). Latar belakang diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran,(2). Proses pelaksanaan absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalamproses pembelajaran, (3). Faktor-faktor pendukung diterapkannya absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran, (4). Dampakpositif dari diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran.
IV. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkanfokus penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
A. Apa yang melatar belakangi diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
B. Bagaimana proses pelaksanaan absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
C. Apa saja faktor-faktor pendukungditerapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran?
D. Apa dampak positif dari diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian iniadalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan:
A. Latar belakang diterapkannya absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
B. Proses pelaksanaan absensi untuk meningkatkankedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
C. Faktor-faktor pendukung diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
D. Dampak positif dari diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran..
VI. MANFAAT PENELITIAN
A. ManfaatTeoritis
Dari hasil penelitian ini, akan ditemukan model / pola pelaksanaan /implementasi absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran.
B. Manfaat Praktis
Dengan diketahuinya hal-hal yang telah dirumuskan dalam penelitiantersebut, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Pendidik,akan lebih banyak memberikan kesempatan untuk mengarahkan anak-anak didik padakedisiplinan yang tinggi dalam proses pembelajaran.
2. Peserta didik, akanlebih bersungguh-sungguh menegakkan disiplin dalam proses pembelajaran.
3. Lembaga pendidikan,dapat meningkatkan mutu dan kualitas kedisiplinan peserta didik dalam prosespembelajaran baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
VII. LANDASANTEORI DAN ATAU TELAAH PUSTAKA
A. LandasanTeori
Disiplin adalah suatu sikap mentalyang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintahatau larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul tentangpentingnya perintah dan larangan tersebut.[9] Tujuandisiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak danmengembangkan anak menjadi sahabat,tetangga dan warga negara yang baik.[10] Manusiadituntut untuk mampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secaraberdisiplin, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplindan tata tertib dalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan teruraiaspek demi aspek, akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalamhubungan dengan lingkungan sekitar.[11] Sikapdisiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalahsuatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu.[12]
Disiplin merupakan faktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplinbukan hanya terbatas soal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain.[13] Disiplin adalah belajar dan latihan.Orang yang sukses dalam bidang apapun__apalagi dalam seni bela diri__ dan bisa menjadi yang terbaik atau terhebat ,selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplin yang lebih kerasdari apa saja yang dibebankan oleh orang lain.[14] Disiplin sebagai alat pendidikan berartisegala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan.[15]Disiplin dan kegiatan belajar mengajardiartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurutketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.[16]
B. Telaah Pustaka
Daripenelusuran yang telah dilakukan di ruang skripsi perpustakaan STAIN Ponorogo,ada 2 judul skripsi yang menuliskan terkait dengan disiplin, yaitu milik AhmadNawawi, NIM. 243982013, Skripsi Tahun 2003 dengan Judul "Studi Tentang HubunganKepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kedisiplinan Mengajar Guru Di MTsN KarangMojo 1 Magetan Tahun 2002/2003", dengan rumusan masalah : Bagaimanakepemimpinan kepala sekolah MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran2002/2003 ?, Bagaimana kedisiplinan guru MTsN Karang Mojo 1 Magetan TahunPelajaran 2002/2003 ?, Adakah hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengankedisiplinan mengajar guru di MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran2002/2003 ?, dan milik Binti Masruroh, NIM 243012019, Skripsi Tahun 2005 denganjudul "Upaya Guru BP Dengan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan KedisiplinanSiswa MTsN Sewulan Dagangan Madiun", dengan rumusan masalah : Bagaimanaupaya guru BP dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTsN Sewulan DaganganMadiun ?, Bagaimana upaya Komite Sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswaSiti MTsN Sewulan Dagangan Madiun ?.
VIII.METODOLOGIPENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Dalampenelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif,[17] dengan karakteristik-karakteristik (a) berpijak pada konsep naturalistik, (b) kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka, berubah, (c) hubungan peneliti dengan obyek berinteraksi, penelitian dari luar dan dalam, peneliti sebagai instrumen, bersifat subyektif,judgment, (d) Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu, (e)Analisis subyektif, intuitif, rasional, (f) hasil penelitian berupa deskripsi, interpretasi, tentatif, situasional.
Secaragaris besar, metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dibedakan dalam duamacam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Ada lima macam metodekualitatif interaktif, yaitu metode etnegrafik, metode fenomenologis, studikasus, teori dasar(grounded theory), dan studi kritikal.[18] Dan dalam hal ini, jenis penelitian yangdigunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitusuatu bentuk pendekatan yang memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadidari waktu ke waktu; peneliti seolah-olah bertindak selaku saksi hidup dariperubahan itu.[19] Studi kasus dapat digunakan secara tepatdalam banyak bidang.
B. Kehadiran Peneliti / Instrumen Penelitian
Ciri khaspenelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta,sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,[20] partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang.
C. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian bertempat diSTAIN Ponorogo.
D. SumberData
Sumberdata utama dalam penelitian kualitatifadalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen danlainnya.
E. TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.[21] Teknik tersebut digunakan peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, apabila peneliti melakukan interaksi dengan subyek penelitiandimana fenomena tersebut berlangsung.
1. TeknikWawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan,sehingga dengan wawancara mendalam ini data-data dapat dikumpulkan semaksimalmungkin.
Orang-orangyang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah :
a. 1 (satu) Dosen MataKuliah Psikologi Perkembangan semester V STAIN Ponorogo.
b. 1 (satu) Dosen MataKuliah Metode Penelitian Pendidikan semester V STAIN Ponorogo.
c. 1 (satu) Dosen MataKuliah Bimbingan Dan Penyuluhan semester V STAIN Ponorogo.
2. Teknik Observasi
Ada beberapaalasan mengapa teknik observasi atau pengamatan digunakan dalam penelitian ini.Pertama, pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua,pengamatan memungkinkan peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudianmencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaansebenarnya.
Dengan teknikini, peneliti mengamati aktivitas-aktivitas sehari-hari obyek penelitian,karakteristik fisik situasi sosial dan perasaan pada waktu menjadi bagian darisituasi tersebut. Selama peneliti di lapangan, jenis observasinya tidak tetap.Dalam hal ini peneliti mulai dari observasi deskriptif (descriptiveobservation)secara luas, yaitu berusaha melukiskan secara umum situasisocial dan apa yang terjadi di sana. Kemudian, setelah perekaman dan analisisdata pertama, peneliti dapat menyempitkan datanya dan mulai melakukan observasiterfokus. Peneliti dapat menyempitkan lagi penelitiannya dengan melakukanobservasi selektif (selective observation). Sekalipun demikian, penelitimasih terus melakukan observasi deskriptif sampai akhir pengumpulan data.
Hasil observasidalam penelitian ini dicatat dalam catatan lapangan merupakan alat yang sangatpening dalam penelitian kualitatif. dalam penelitian kualitatif, penelitimengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data di lapangan.Format rekaman hasil observasi catatan lapangan dalam penelitianini menggunakanformat rekaman hasil observasi.
3. Teknik Dokumentasi
Dalampenelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpul data yang utamakarena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional.[22] Teknik dokumentasi sengaja digunakandalam penelitian ini, sebab :pertama, sumber ini selalu tersedia danmurah terutama ditinjau dari waktu; kedua, merupakan sumber informasiyang stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau, maupun dapat dan dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan; ketiga,rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstualrelevan dan mendasar dalam konteksnya;keempat, sumber ini seringmerupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas. Hasil pengumpulandata melalui cara dokumentasi ini, dicatat dalam format rekaman dokumentasi.
F. Analisis Data
Analisisdata adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperolehdari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapatmudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisisdata dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalamunit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang pentingdan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepadaorang lain.
Teknikanalisis data yang digunakan penelitian ini menggunakan konsep yang diberikanMiles dan Huberman yang mengemukakan bahwa motivasi dalam analisis datakualitatif dilakukan secara interaktif[23] dan berlangsung secara terus-menerus padasetiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
Aktifitas dalam analisis data,meliputi data reduction,[24] data display[25] danconclusion.[26] Langkah-langkah analisis ditunjukkan padagambar berikut :
Selanjutnyamenurut Spradley teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalampenelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grandtour question, analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada tahapmenentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection,analisis data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampaimenghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.
G. PengecekanKeabsahan Temuan
Ujikredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatifdilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi,pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif dan pengecekananggota.[27] Dalam penelitian ini, uji kredibilitasdata atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukandengan :
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalampenelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan penelitisangat menentukan dalam pengumpulan data. Dalam hal ini keikutsertaan tersebuttidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangankeikutsertaan peneliti pada latar penelitian. Maka perpanjangan keikutsertaanpeneliti dalam penelitian ini akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaandata yang dikumpulkan. Maksud dan tujuan memperpanjang keikutsertaan dalampenelitian ini adalah : dapat menguji ketidakbenaran informasi yangdiperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri, maupun dariresponden dan selain itu dapat membangun kepercayaan subyek; dengan terjun kelokasi dalam waktu yang cukup panjang, peneliti dapat mendeteksi dan memperhitungkandistorsi yang mungkin mengotori data, pertama-tama dan yang terpenting adalahdistorsi pribadi.
2. Pengamatan yang Tekun
Ketekunan pengamatan yang dimaksud dalampenelitian ini adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yangsangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Jadi, kalauperpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatanmenyediakan kedalaman.
3. Triangulasi
Teknik triangulasi adalahteknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luardata itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan:sumber, metode, penyidik dan teori.[28]
Dalampenelitian ini, dalam hal ini digunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkansumber dan penyidik. Teknik triangulasi yang diperoleh melalui waktu dan alatyang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti denganjalan : (a) membanding-kan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,(b) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yangdikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan orang-orangtentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d)membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat danpandangan orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orangpemerintahan, (e) membandingkan hasilwawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik Triangulasi denganpenyidik, artinya dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnyauntuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatlainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data.
4. Pengecekan Sejawat melalui Diskusi
Teknik inidilakukan peneliti dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yangdiperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Hal inidilakukan dengan maksud: (a) untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankansikap terbuka dan kejujuran, (b) diskusi dengan sejawat ini memberikan suatukesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang munculdari pemikiran peneliti.
XI. Tahapan-TahapanPenelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitianini ada 3 (tiga) tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitianyaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebutadalah : (1) tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyusun rancangan penelitian,memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaanlapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengakap-belajarpenelitian dan yang menyangkut persoalan etika penelitian. Tahap ini dilakukanbulan Agustus s.d. September 2008; (2) Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan danberperanserta sambil mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan bulan Septembers.d. Oktober 2008; (3) Tahap analisis data, yang meliputi : analisis selama dansetelah pengumpulan data, yaitu bulan November s.d Desember 2008; (4) Tahap penulisan hasillaporan penelitian, yaitu bulan Januari 2009.
XI. SISTEMATIKAPEMBAHASAN
Dalampenelitian ini ada lima batang tubuh, yaitu 5 bab. Pada bab pertama, setiappenelitian pasti berangkat dari fenomena/kejadian/masalah. Penelitian padadasarnya merupakan suatu pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis,sintesis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yangbersifat teka-teki. Oleh karena itulah diperlukan adanya prosedur penelitianbagi seorang peneliti seperti yang dibahas pada bab satu.
Setiappenelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti pasti dilandasi olehteori-teori yang ada. Dan fungsi teori dalam penelitian kualitatif ini adalahuntuk mencari data, sehingga dalam bab dua diuraikan mengenai landasan teoritentang disiplin.
Makna sesuatuaspek atau kegiatan dalam penelitian kualitatif akan berkembang dalampengumpulan data, baik data umum maupun data khusus. Maka dari itu, pada babtiga dipaparkan gambaran umum lokasi penelitian serta data khusus tentangimplementasi absensi.
Analisis datamerupakan bagian kegiatan penelitian yang sangat penting. Setelah penelitimengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan danmelakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.Sehingga pada bab keempat ini akan dibahas kegiatan analisis data yang terkaiterat dengan langkah-langkah kegiatan penelitian sebelumnya.
Adapun babterakhir adalah penutup. Bab ini merupakan bab yang didalamnya menguraikankesimpulan sebagai jawaban dari pokok-pokok permasalahan dan saran-saran yangberhubungan dengan penelitian sebagai masukan-masukan untuk berbagai pihakterkait.
XI. DAFTARISI SEMENTARA
RANCANGAN DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Jika ada)
DAFTAR GAMBAR (Jika ada)
DAFTAR LAMPIRAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah
B. FokusPenelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Pendekatandan Jenis Penelitian
2. Instrumen Peneliti
3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Pengecekan Kredibilitas Data/Keabsahan Temuan
6. Tahapan Penelitian
G. Sistematika Pembahasan
BAB II : PROFIL ABSENSI DAN DISIPLIN
A. Profil Absensi
1. Pengertian Absensi
2. Macam-macamAbsensi
3. ManfaatAbsensi
B. Penerapan Disiplin
1. Pengertian Disiplin
2. Macam-macam Disiplin
3. Manfaat Disiplin
BAB III : DATA PENELITIAN MODEL / POLAPELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MAHASISWADALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. DataUmum
1. SejarahBerdirinya STAIN Ponorogo
2. LetakGeografis STAIN Ponorogo
3. Visi,Misi, dan Tujuan STAIN Ponorogo
4. StrukturOrganisasi di STAIN Ponorogo
B. DataKhusus
1. Datalatar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran
2. Dataproses pelaksanaan absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalamproses pembelajaran
3. Data faktor-faktor pendukung diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
4. Data dampak positif diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
BAB IV : ANALISIS TENTANG MODEL/ POLA PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. Analisislatar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran
B. Analisis proses pelaksanaan absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
C. Analisis faktor-faktor pendukungditerapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran
D. Analisis dampak positif dari diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
XI. DAFTARRUJUKAN SEMENTARA
Anggora, M. Toha dkk. Metode Penelitian.Jakarta : Universitas Terbuka, 2007.
Anshari, HM.Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983.
Basuki dan M. Miftahul Ulum. PengantarIlmu Pendidikan Islam. Ponorogo : STAIN PO PRESS, 2007.
Djamarah,Syaiful Bahri dan Zain, Aswan StrategiBelajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
Hadis, Abdul, Psikologi Dalam Pendidikan.Bandung: Alfabeta, 2006.
Irmin, SoejitnoDan Rochim, Abdul, Menjadi Guru Yang Bisa Digugu Dan Ditiru. ---: Seyma Media, 2006.
Kushadiyanto, Psikologi Bela Diri. http://duel.melsa.net.id/05psiko.html
Margono, S. Metodologi PenelitianPendidikan. Jakarta : Rineka Cepta, 2003.
Miles, Matthew B. & Huberman, AS. Michael, Analisis DataKualitatif, terj. Tjetjep. Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press, 1992.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000.
Nawawi,Hadari, Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Shochib, Moch., PolaAsuh Orang Tua Untuk Membantu Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Sukmadinata, Nana Syaodih. MetodePenelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya,2007.
[1] HM. Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan(Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983), 66.
[2] Moch. Shochib, Pola Asuh Orang TuaUntuk Membantu Mengembangkan Disiplin Diri (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), 2.
[3] Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam (Surabaya:Al -Ikhlas, 1993), 228-232.
[4] Abdul Hadis, Psikologi DalamPendidikan (Bandung: Alfabeta,2006), 86.
[6] Kushadiyanto, Psikologi Bela Diri (http://duel.melsa.net.id/05psiko.html)
[7] Basuki dan M. Miftahul Ulum, PengantarIlmu Pendidikan Islam (Ponorogo: STAIN PoPress, 2007), 143.
[8] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 47.
[9] HM.Hafi Anshari, Pengantar Ilmu...,66.
[10] Moch. Shochib, Pola Asuh Orang Tua...,2.
[12] Abdul Hadis, Psikologi DalamPendidikan..., 86.
[13] Soejitno Irmin Dan Abdul Rochim, MenjadiGuru..., 20.
[14] Kushadiyanto, Psikologi Bela Diri (http: // duel. melsa. net. id/05psiko. html)
[15] Basuki dan M.Miftahul Ulum, Pengantar...,143.
[16] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi..., 47.
[17] Nana Syaodih Sukmadinata, MetodePenelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 60-61.
[18] Ibid,, 62.
[19] M. Toha Anggora,dkk., MetodePenelitian (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), 37.
[20] Instrumen kunci berarti peneliti tidakboleh mewakilkan kepada orang lain, akan tetapi peneliti sendiri yang harusmelaksanakannya di lapangan.
[21] S. Margono, Metodologi PenelitianPendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 158-181.
[22] Ibid., 181
[23] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode ….,114.
[24] Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yangpenting, membuat kategori. Lihat dalam Matthew B. Miles& AS. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep.Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press,1992), 16.
[25] Menyajikan data ke dalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraiansingkat, bagan, grafik, matrik, network dan chart. Ibid., 17.
[26] Penarikan kesimpulan dan verivikasi. Ibid., 19.
[27] Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2000), 175.
[28] Ibid., 178.